Selasa, 23 April 2013
Definisi Karya Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi Karya Ilmiah
Penelitian menurut Sekaran (2003) didefinisikan sebagai upaya yang
terorganisir dan sistematis untuk menginvestigasi masalah spesifik yang
membutuhkan suatu solusi. Penulis lainnya mendefinisikan penelitian sebagai sebuah
proses investigasi ilmiah terhadap sebuah masalah yang dilakukan secara terorganisir,
sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat krtikal dan objektif yang
memiliki tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas satu atau beberapa
masalah yang diteliti. Hasil dari penelitian tersebut dituangkan dalam karya tulis
ilmiah.
Karya tulis ilmiah atau tulisan akademik atau tulisan argumentasi merupakan
gabungan narasi, deskripsi, dan eksposisi yang penulisannya didasarkan pada suatu
penalaran atau logika tertentu, didukung bukti (evidence), dan disertai dengan
argumen. Penalaran atau logika berhubungan dengan keabsahan penarikan
kesimpulan, sedangkan argumen berhubungan dengan kebenaran premis yang
digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Tulisan argumentasi bertujuan untuk
mengubah sikap dan pendapat orang lain dengan menggunakan prinsip-prinsip logika
sebagai alat bantu utama.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh penulis dalam
membuat tulisan argumentasi: (1) mendasarkan pada fakta/informasi, bukti, dan
konstelasi faktual/informasi; (2) mempertimbangkan pandangan-pandangan atau
pendapat-pendapat yang bertentangan; (3) mengemukakan pokok persoalan dengan
jelas; (4) menyelidiki persyaratan-persyaratan yang masih diperlukan; (5)
mengandung kebenaran; (6) menghindari penggunaan istilah yang dapat
menimbulkan prasangka; (7) memberikan batasan pada istilah yang dapat
menimbulkan ketidaksepakatan.
B. Karakteristik Karya Ilmiah
Sebuah karya tulis disebut sebagai karya ilmiah apabila karya tersebut
memenuhi beberapa karakteristik. Davis dan Cosenza (1993) menyebutkan enam
karakteristik yang meliputi: (1) logis, (2) konseptual-teoritis, (3) kritis-analitis, (4)
obyektif, (5) empiris, dan (6) sistematis. Sedangkan Sekaran (2003)
mengidentifikasikan delapan karakteristik, terdiri dari (1) kejelasan tujuan
(purposiveness), (2) tingkat kehati-hatian (rigor), (3) teruji (testability), (4)
kemampuan untuk diulang (replicability), (5) ketepatan dan kepercayaan (precision
and confidence), (6) objektif (objectivity), (7) kemampuan untuk digeneralisasi
(generalizability) dan (8) penyederhanaan (parsimony).
1C. Jenis-jenis Karya Ilmiah
Karya Ilmiah yang ada di Jurusan Manajemen FE UBAYA dibagi menjadi dua
yaitu karya ilmiah berbasis penelitian dan nir-penelitian. Karya ilmiah berbasis
penelitian meliputi karya ilmiah mengikuti paradigma kuantitatif (mainstream) dan
kualitatif (non-mainstream). Sedangkan karya ilmiah berbasis nir-penelitian meliputi:
laporan kerja praktik, laporan desain dan laporan aplikasi.
Skripsi nir-penelitian merupakan karya tulis ilmiah yang tidak didasarkan
pada kegiatan penelitian. Skripsi nir-penelitian dapat mengambil bentuk hasil
rancangan, hasil aplikasi/implementasi, laporan kerja praktik atau magang. Karya ini
dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah apabila memenuhi persyaratan kebenaran
ilmiah. Teori kebenaran yang dapat digunakan sebagai landasan untuk ketiga jenis
karya tulis ini adalah teori kebenaran koherensi dan pragmatisme. Koherensi
mengandung arti bahwa suatu pernyataan atau temuan dianggap benar apabila
pernyataan atau temuan tersebut konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang
masih dianggap benar. Sedangkan pragmatisme berarti pernyataan atau temuan
dianggap benar apabila pernyataan atau temuan tersebut bermanfaat bagi
kemaslahatan orang banyak.
D. Ketentuan Umum Proses Penulisan Karya Ilmiah
Untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah maka mahasiswa akan didampingi
oleh tim pembimbing (pembimbing 1 dan pembimbing 2). Tim Pembimbing memiliki
tanggungjawab akademik terhadap karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa
bimbingannya, dalam hal kebenaran ilmiah dan teknis penulisannya. Tanggungjawab
akademik tersebut ditunjukkan dengan terdapatnya tandatangan dari tim pembimbing
yang dibubuhkan dalam lembar pengesahan/persetujuan. Oleh karena itu, mahasiswa
WAJIB mendapatkan tanda tangan dari tim pembimbing sebelum skripsi diajukan
untuk diuji. Dalam ujian skripsi terdapat wakil dari tim pembimbing dan penguji
diluar tim pembimbing. Semua penguji memiliki hak untuk menguji mahasiswa
dalam mempertahankan karya ilmiahnya. Namun tidak sepatutnya para tim
pembimbing mempertanyakan atau mempermasalahkan kebenaran ilmiah dari karya
ilmiah mahasiswa bimbingannya pada saat ujian, karena karya ilmiah tersebut
merupakan hasil bimbingannya. Sedangkan penguji diluar tim pembimbing
disamping berwenang menguji, juga berwenang mempermasalahkan karya ilmiah
mahasiswa.
Definisi umum dari plagiat adalah "Passing off someone else's work as your
own". Mahasiswa yang diketahui melakukan plagiat akan dikenai sanksi berupa
ketidaklulusan dalam proses ujian skripsi. Apabila hasil plagiat baru diketahui setelah
mahasiswa lulus dari UBAYA, dan sesuai dengan ketentuan perundangan yang
berlaku maka gelar mahasiswa akan dicopot.
Mahasiswa ketika ujian wajib untuk membawa semua kelengkapan terkait
data baik data primer maupun data sekunder. Sebagai contoh yang menggunakan data
primer berupa kuesioner maka mahasiswa wajib membawa semua kuesioner yang
telah diisi oleh responden. Apabila mahasiswa menggunakan wawancara maka
2mahasiswa wajib membawa alat perekam/pemutar dan hasil wawancara. Sedangkan
mahasiswa yang menggunakan data sekunder wajib membawa data mentahnya,
sebagai contoh mahasiswa yang menggunakan data dari laporan keuangan maka
mahasiswa awjib membawa fotokopi laporan keuangan terkait dengan data yang
diinput dalam pengolahan.
E. Organisasi Penulisan Buku
Pedoman penulisan karya ilmiah ini disusun dengan menggunakan organisasi
penulisan sebagaimana yang akan diungkapkan berikut ini, agar memudahkan
pembaca dalam mempelajarinya.
Bab I Pendahuluan, berisi tentang definisi karya ilmiah, karakteristik karya ilmiah,
jenis karya ilmiah, kode etik dan organisasi penulisan buku.
Bab II Teknik Penulisan, berisi tentang bahan dan ukuran, tatacara pengetikan,
penomoran, tabel, gambar, rumus, bahasa dan tatacara pengutipan.
Bab III Struktur Karya Ilmiah, berisi tentang bagian awal karya ilmiah, bagian isi
karya ilmiah berbasis penelitian, bagian isi karya ilmiah berbasis nirpenelitian dan bagian penutup
3BAB II
TEKNIK PENULISAN
Teknik Penulisan merupakan faktor penting dalam membuat karya ilmiah yang
terstandar dan seragam.
A. Bahan dan Ukuran, mencakup naskah, sampul dan warna sampul.
1. Naskah dibuat di atas kertas HVS ukuran A4 dan bobot 80 gram, serta tidak
diperkenankan penulisan bolak-balik.
2. Sampul dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenisnya dan diperkuat dengan
karton dan dilapisi dengan plastik. Tulisan yang terdapat pada sampul sama
dengan yang terdapat pada halaman judul.
3. Warna sampul adalah kuning muda
B. Tatacara Pengetikan, mencakup jenis huruf yang digunakan, batas tepi/margin,
jarak baris/spasi dan format.
1. Jenis Huruf, pada naskah isi karya ilmiah diketik dengan komputer dengan
menggunakan huruf Times New Roman 13 Huruf miring diperbolehkan untuk
tujuan tertentu. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat
diketik, harus ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.
2. Batas tepi (margin) terdiri dari:
a. Margin Atas : 4 cm
b. Margin Kiri : 4 cm
c. Margin Kanan : 3 cm
d. Margin Bawah : 3 cm
xxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
4 cm
4 cm 3 cm
3 cm
3. Jarak Baris atau spasi dalam teks adalah 2 spasi. Jarak baris dalam kalimat judul,
sub judul, sub bab, judul tabel, judul gambar dan ringkasan/abstrak adalah 1 spasi.
44. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka kecuali pada awal kalimat, misalnya 100 kg
beras.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat
badan 45,5 kg.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan baku tanpa titik dibelakangnya, misalnya
cm, m, kg, ha
5. Format Pengisian Ruang,
Format penulisan adalah bertipe ”portrait”. Ruangan yang terdapat pada halaman
naskah harus diisi penuh (Model Justify pada MS-Word) artinya pengetikan harus
dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, kecuali kalau akan mulai dengan
alinea baru, persamaan, tabel, gambar, sub judul atau hal-hal khusus.
6. Alinea Baru,
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik ke kanan masuk 5 ketukan.
Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf kapital tebal dan
diletakkan ditengah-tengah bagian atas. Sub bab diketik dengan huruf kecil tebal
kecuali pada huruf pertama pada setiap kata ditulis dengan huruf kapital.
7. Judul, sub judul, dan anak sub judul
a. Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya
simetris ditengah, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
b. Sub-judul ditulis dengan rata kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar
(kapital), kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik.
Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea baru.
c. Anak sub-judul diketik mulai dari batas tepi kiri, tetapi hanya huruf pertama
pada kata pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik.
Kalimat pertama sesudah anak sub judul dimulai dengan alinea baru.
C. Penomoran
1. Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil
dan ditempatkan di tengah bagian bawah halaman.
2. Bagian utama dan akhir karya ilmiah diberi nomor halaman dengan
menggunakan angka Arab. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas,
kecuali kalau pada bab baru maka nomor halaman dihilangkan tetapi tetap masuk
dalam hitungan keseluruhan halaman.
3. Penomoran Bab dan Sub bab, dapat dipilih satu dari dua alternatif yang ada
dengan catatan penomoran tersebut harus konsisten hingga bab terakhir. Adapun
alternatif penomoran dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi huruf
angka atau digital.
5Alternatif 1 Bab I ................
A. ...........
B. ...........
1. ...........
2. ...........
a. .........
b. .........
1) ......
2) ......
Bab II......... dst
Alternatif 2 Bab I ............
1.1.......
1.2......
1.2.1......
1.2.2......
1.2.2.1......
1.2.2.2......
Bab II...............dst
D. Tabel
Tabel harus dimuat dalam 1 halaman dan tidak boleh dipisahkan dihalaman
berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu
kompleks. Apabila diperlukan maka posisi tabel diperkenankan diubah dari format
tulisan ”portrait” menjadi ”landscape”. Dalam keadaan tertentu, huruf dalam tabel
dapat diperkecil namun harus masih dapat dibaca. Tabel yang disajikan harus
merupakan tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi dirasakan
perlu maka dicantumkan pada lampiran. Tabel yang melebihi HVS A4 dapat diatasi
dengan cara merekatkan kertas A4 lainnya dan kemudian dilipat.
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab, dan penulisan kata tabel diawali
dengan huruf kapital contoh: Tabel 1. Bilamana di tabel terdapat singkatan atau tanda
khusus, maka perlu disajikan keterangan di bawah tabel. Tabel yang dikutip dari
pustaka, juga dituliskan sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi
dalam tanda kurung. Contoh tabel dapat dilihat pada Lampiran 1.
E. Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, foto ataupun peta. Gambar diberi nomor
urut dengan angka Arab dan penulisan kata gambar diawali dengan huruf kapital dan
diletakkan dibawah isi gambar Contoh: Gambar 1. Gambar yang dikutip dari pustaka,
juga dituliskan sumbernya yang berisi nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda
kurung. Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 2.
6F. Rumus
Cara menulis rumus matematika diupayakan dalam satu baris dan diberi
nomor Arab didalam kurung pada setiap rumusannya. Dianjurkan penulisan rumus
menggunakan fasilitas ”equation editor” yang terdapat pada MS-Word. Apabila
rumus yang digunakan dalam keseluruhan naskah hanya ada 1 maka tidak perlu diberi
nomor. Penulisan rumus dimulai 8 ketukan dari batas kiri
Cth.
2
2211
++= .. xbxbay ................................................................. (1)
8 ketukan dari batas kiri
G. Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia ragam ilmiah dengan ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam baku.
2. Penggunaan kalimat efektif yang bercirikan:
a. Bentuk gramatikal singkat namun memuat pesan yang cukup padat.
b. Menghindari bentuk yang berlebih
c. Adanya kesepadanan antara struktur gramatik dengan alur pikir.
3. Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ambigu
4. Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian
kata dan istilah yang bermakna kias.
5. Menghindari penonjolan persona dengan tujuan untuk menjaga objektifitas
tulisan.
6. Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea
H. Tatacara Pengutipan
Kutipan pustaka disajikan dalam teks (textnote) dengan mengikuti kaidah
penulisan nama dan tahun penelitian, dimana nama penulis yang ditulis adalah hanya
nama keluarga. Kutipan yang bersumber dari jurnal tidak perlu mencantumkan
halaman, sedangkan kutipan dari buku teks harus dicantumkan halaman. Variasi dari
pengutipan adalah sebagai berikut:
1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat
Contoh: Brickley (1983) melakukan penelitian mengenai deviden baik yang
regular maupun special designated dividend (SDD) dalam hubungannya
dengan peningkatan kekayaan bagi pemegang saham. (kutipan jurnal)
2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat
Contoh: Pemikiran awal yang menyatakan bahwa kebijakan deviden memiliki
kandungan informasi dinyatakan oleh Bhattacharya (1979) dengan
mengasumsikan bahwa investor luar badan usaha memiliki informasi
yang terbatas dan terdapatnya perbedaan tingkat pajak atas deviden dan
capital gain
73. Nama penulis pada bagian akhir kalimat
Contoh: Pembayaran deviden ini juga memberikan implikasi mengenai keyakinan
pihak manajemen bahwa pendapatan yang diperoleh dimasa yang akan
datang akan cukup untuk mempertahankan kebijakan pembayaran
deviden yang telah dilakukan (Megginson, 1997, p.100).
(kutipan buku teks)
4. Penulis 2 orang
Jika penulis terdiri dari 2 orang, maka kedua-duanya harus dicantumkan.
Contoh: Miller dan Rock (1985) menyatakan bahwa dengan terdapatnya
information assymetric antara pihak manajemen dengan investor luar,
......
5. Penulis lebih dari 2 orang
Jika penulis terdiri lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya nama
penulis pertama diikuti dengan dkk atau et al.
Contoh: Pada sisi lain, Brav et al. (2005) melakukan survey mengenai kebijakan
pembayaran deviden pada abad 21.
6. Yang diacu lebih dari 2 sumber
a. Jika nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan.
Contoh: Model outcome yang didukung oleh temuan empiris yang dilakukan
oleh Han et al. (1999), Short et al. (2002), Grienstein dan Michaely
(2003) dan Gugler (2003), menyatakan hubungan positif antara
kepemilikan institusi dengan kebijakan pembayaran deviden
b. Jika nama penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumber
dipasang tanda titik koma.
Contoh: ..... untuk meneliti faktor lain yang berpengaruh terhadap harga
saham antara lain adalah set kesempatan investasi (Miller dan
Modigliani, 1961; Myers, 1977; Lang dan Litzenberger, 1989;
Howe, He dan Kao, 1992; serta Kaestner dan Liu, 1998)
7. Pengutipan dari sumber kedua
Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis asli dan nama
penulis buku atau majalah yang dibaca.
Contoh: Biale (1984) dalam Asrofi (1986) mengemukakan........
8. Pengutipan Tidak Langsung
Pengutipan tidak langsung dengan meringkasnya dari satu buku/artikel namun
berbeda halaman, dilakukan dengan menulis nama penulis asli dan menyebut
halamannya.
8Cth: kepercayaan bahwa fungsi sesuai dengan hukum membuat ilmu pengetahuan
menjadi niscaya (Wiener, 1967, 262-263)
9. Pengutipan Langsung
a. Pengutipan langsung kurang dari 5 baris, langsung dimasukkan dalam kalimat
dan diberikan lambang double quotations. Penulisan kutipan langsung dalam
bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia menggunakan huruf italics dengan jarak
spasi 2.
Contoh: Menurut Megginson (2000)”The CAPM establishes direct link
between required return on debt and equity and betas of these securities”.
b. Pengutipan langsung yang lebih atau sama dengan 5 baris, dilakukan dengan
membuat paragrapah baru yang dimulai dari 8 ketukan dari batas kiri.
Penulisan kutipan langsung dalam bahasa Inggris/non-bahasa Indonesia
menggunakan huruf italics dengan jarak spasi 1.
Contoh: Barret (2000) menjelaskan seni moderen sebagai
When mankind no longer lives spontaneously turned toward God
or the supersensible world –when, to echo the words of Yeats.
The Ladder is gone by which we would climb to a higher
reality—the artist too must stand face to face with a flat and
inexplicable world.
8 ketukan dari batas kiri
I. Komposisi Skripsi
Komposisi skripsi terdiri dari:
Bagian Persentase
Bab I Pendahuluan + 15
Bab II Telaah Pustaka + 20
Bab III Metode Penelitian + 20
Bab IV Hasil Penelitian + 20
Bab V Pembahasan Hasil Penelitian + 20
Bab VI Konklusi, Implikasi dan Rekomendasi + 5
Komposisi ini untuk Skripsi dengan pendekatan kualitatif maka bab 2 telaah
pustaka dihilangkan dan bab IV-bab V digabung dengan persentase 60.
9BAB III
STRUKTUR KARYA ILMIAH
A. Bagian Awal Karya Ilmiah
Bagian awal karya ilmiah merupakan bagian awal penulisan sebelum masuk
pada isi karya ilmiah.
1. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul depan mencakup: Judul karya ilmiah, tulisan Skripsi, tujuan
karya ilmiah, lambang Ubaya, identitas penulis, jurusan/program studi dan
penutup.
a. Judul karya ilmiah, dibuat dengan huruf Times New Roman ukuran 14 dan
semua kapital tebal. Judul karya ilmiah diupayakan dalam bentuk piramida
terbalik.
b. Tulisan Skripsi dibuat dengan huruf Times New Roman ukuran 13 dan semua
kapital tebal.
c. Tujuan karya ilmiah berisi tujuan penulisan karya ilmiah dalam bentuk
kalimat “Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana”.
d. Lambang Ubaya menggunakan lambang standar warna Ubaya.
e. Identitas Penulis berisi kata “Oleh” yang dibawahnya diikuti dengan nama
lengkap penulis tanpa gelar. Nama lengkap ditulis dengan huruf tebal. Di
bawah nama lengkap dicantumkan nomor pokok mahasiswa.
f. Jurusan diisi sesuai dengan jurusan manajemen yang ditempuh. Dibawahnya
dicantumkan peminatan yang diambil. Semua ditulis dengan huruf kapital
tebal ukuran 14.
g. Penutup berisi kalimat Fakultas Ekonomi, dibawahnya Universitas Surabaya,
dibawahnya lagi Surabaya, dan paling bawah ditutup dengan tahun ketika
ujian mempertahankan skripsi dilaksanakan. Semua ditulis dengan huruf
kapital tebal ukuran 14.
Contoh halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran 3.
Punggung halaman sampul depan berisikan nama mahasiswa, tulisan
Skripsi, dan tahun yang semuanya ditulis dalam huruf kapital, dengan ukuran
font proporsional dengan ketebalan punggung halaman. Contoh:
4 cm 5 cm (untuk
label
perpustakaan)
CHRISTIANO RONALDO SKRIPSI 2008
2. Halaman Judul
Halaman judul karya ilmiah berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul,
namun dicetak di atas kertas HVS A4 putih.
103. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu:
a. Halaman pengesahan sebelum maju ujian mempertahankan karya ilmiah
Halaman ini berisi tulisan Skripsi dengan huruf kapital tebal. Dibawahnya
disajikan judul karya ilmiah dengan huruf Times New Roman ukuran 13,
kapital tebal. Diikuti dengan nama penulis dengan huruf tebal, dan nomor
pokok mahasiswa. Selanjutnya ditulis kalimat ”telah disetujui dan diterima
untuk diajukan ke Tim Penguji”. Selanjutnya menyetujui tim pembimbing,
dan terakhir mengetahui ketua jurusan/program studi.
Contoh halaman pengesahan sebelum maju ujian mempertahankan karya
ilmiah dapat dilihat pada lampiran 4.
b. Halaman pengesahan setelah ujian mempertahankan karya ilmiah.
Halaman ini berisi tulisan Skripsi dengan huruf kapital tebal. Dibawahnya
disajikan judul karya ilmiah dengan huruf Times New Roman ukuran 13,
kapital tebal. Diikuti dengan nama penulis dengan huruf tebal, dan nomor
pokok mahasiswa. Selanjutnya ditulis kalimat ”telah dipertahankan di
depan Tim Penguji pada tanggal .............. dan dinyatakan telah
memenuhi syarat”. Selanjutnya menyetujui tim pembimbing, dan terakhir
mengetahui Ketua Jurusan Manajemen
Catatan: Tim Pembimbing hanya boleh membubuhkan tandatangan
persetujuan bila semua catatan/revisi dari tim penguji yang terdapat pada
lembar perbaikan telaf diparaf oleh tim penguji atau yang mewakili tim
penguji.
Contoh halaman pengesahan setelah maju ujian mempertahankan karya ilmiah
dapat dilihat pada lampiran 5.
4. Halaman Identitas Tim Penguji
Halaman ini diberi judul Identitas tim penguji dengan huruf kapital tebal.
Halaman ini berisi judul skripsi (huruf kapital), nama mahasiswa, nomor pokok,
jurusan/program studi, peminatan. Selanjutnya diisi nama tim pembimbing dan
tim penguji. Hal ini hanya mencantumkan identitas penguji tanpa perlu tanda
tangan dari penguji.
Contoh halaman identitas tim penguji dapat dilihat pada lampiran 6.
5. Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi skripsi bukan merupakan karya plagiat
dan penulis menjamin orisinalitasnya. Halaman ini diberi judul Pernyataan
Orisinalitas Skripsi yang ditulis dengan huruf kapital tebal.
Contoh pernyataan orisinalitas terdapat di lampiran 7
116. Halaman Persembahan
Halaman ini BUKAN merupakan halaman wajib, namun mahasiswa diberikan
kesempatan untuk mendedikasikan karya ilmiahnya ini untuk orang tua dan atau
keluarga dan atau pihak lain yang sangat berarti dan memberi warna pada
kehidupan penulis. Khusus pada halaman ini penulis diberikan kebebasan pula
untuk mencantumkan motto hidup atau kutipan peribahasa yang bermakna
baginya. Halaman ini wajib menggunakan huruf latin dan tulisan tidak
mengandung unsur SARA yang negatif. Halaman ini tidak diatur format
penulisannya, maksimum 1 halaman.
Contoh halaman persembahan dapat dilihat pada lampiran 8
7. Halaman Kata Pengantar
Halaman ini diberi judul Kata Pengantar yang ditulis dengan huruf kapital tebal.
Kata pengantar memuat rasa syukur sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan,
uraian singkat tentang maksud tulisan, dan ucapan terima kasih pada berbagai
pihak yang berperan serta sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.
Contoh Halaman kata pengatar dapat dilihat pada lampiran 9.
8. Halaman Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang
isi Skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu
bab atau sub-bab. Halaman ini diberi judul daftar isi yang ditulis dengan huruf
kapital tebal. Didalam daftar isi terdapat urutan judul, sub-judul dan anak subjudul beserta halamannya.
Contoh Halaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran 10.
9. Halaman Daftar Tabel
Halaman ini diberi judul daftar tabel yang ditulis dengan huruf kapital tebal.
Didalam daftar isi terdapat urutan tabel beserta halamannya. Judul Tabel dalam
halaman ini harus sama dengan judul tabel pada naskah skripsi
Contoh Halaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran 11.
10. Halaman Daftar Gambar
Halaman ini diberi judul daftar gambar yang ditulis dengan huruf kapital tebal.
Didalam daftar isi terdapat urutan gambar beserta halamannya. Judul gambar
dalam halaman ini harus sama dengan judul gambar pada naskah skripsi
Contoh Halaman daftar gambar dapat dilihat pada lampiran 12.
11. Halaman Daftar Lampiran
Halaman ini diberi judul daftar lampiran yang ditulis dengan huruf kapital tebal.
Didalam daftar isi terdapat urutan lampiran beserta halamannya. Judul lampiran
dalam halaman ini harus sama dengan judul lampiran pada naskah skripsi
Contoh Halaman daftar isi dapat dilihat pada lampiran 13.
1212. Halaman Daftar Lambang & Singkatan
Halaman ini diberi judul daftar lambang dan singkatan yang ditulis dengan huruf
kapital tebal. Halaman ini memuat semua lambang dan singkatan yang tercantum
dalam naskah skripsi.
13. Abstract
Abstract merupakan terjemahan intisari yang ditulis dalam Bahasa Inggris yang
berisikan minimum 3 hal yakni tujuan penelitian, metode dan hasil dari penelitian.
Halaman ini diberi judul abstract yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Abstract
diketik dengan spasi 1 dan pada bagian akhir dicantumkan keywords dalam
penelitian tersebut. Abstract maksimum terdiri dari 300 kata atau 1 halaman.
Keywords biasanya merujuk pada teori atau variabel yang diteliti dengan jumlah
antara 3-5.
Contoh abstract dapat dilihat pada lampiran 15.
14. Intisari
Intisari ditulis dalam Bahasa Indonesia yang berisikan minimum 3 hal yakni
tujuan penelitian, metode dan hasil dari penelitian. Halaman ini diberi judul
intisari yang ditulis dengan huruf kapital tebal. Intisari diketik dengan spasi 1 dan
pada bagian akhir dicantumkan kata kunci dalam penelitian tersebut. Intisari
maksimum terdiri dari 300 kata atau 1 halaman.Kata kunci biasanya merujuk pada
teori atau variabel yang diteliti dengan jumlah antara 3-5
Contoh intisari dapat dilihat pada lampiran 14.
B. Bagian Isi Karya Ilmiah Berbasis Penelitian
1. Penelitian Berbasis Pendekatan Kuantitatif
Pendekatan kuantitatif didefinisikan sebagai pendekatan yang menggunakan
aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik (Williams,
1998 dalam Lukas, 2002).
a. Bab I Pendahuluan
1) Latar Belakang
Merupakan pemikiran secara garis besar baik teoritis dan/atau
empiris yang mendukung isu-isu penelitian sehingga menimbulkan minat
untuk melakukan penelitian. Latar belakang membantu dalam memahami
permasalahan penelitian dan alasan-alasan yang mendasari penelitian
tersebut harus dilakukan. Latar belakang dimulai dengan bidang amatan
yang luas dan selanjutnya menuju kepada bidang amatan yang terfokus
(pola umum-khusus).
Masalah dapat didefinisikan sebagai:
a. Kesenjangan antara seharusnya dan senyatanya (Das Sein dan Das
Solen)
b. Kesenjangan antara teori dan temuan empiris (Theory testing)
13c. Kesenjangan antara temuan empiris dengan temuan empiris lainnya
(research gap), dan
d. Kesenjangan antara teori (theory gap)
2) Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dimulai dengan proses telaah terhadap
berbagai permasalahan pada fokus bidang amatan. Hal ini dapat dilakukan
dengan mencari dan menunjukkan beberapa bukti empiris (temuan hasil
penelitian) dan atau fakta sesuai latar belakang masalah. Berbagai masalah
yang teridentifikasi mencerminkan bahwa isu penelitian yang akan diteliti
mempunyai dasar empiris yang cukup kuat. Selanjutnya penelitian akan
lebih difokuskan kepada masalah utama yang sesuai dengan fokus bidang
amatan. Masalah harus diidentifikasikan secara jelas dengan
memperhatikan akar permasalahan (the root problem) dan tidak hanya
mencari gejala-gejala (symptoms) yang mendasari permasalahan.
3) Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka diketahui beberapa
permasahalan yang terajdi mengenai suatu fenomena teoritis dan atau
fakta. Pembatasan masalah akan membatasi permasalahan yang akan
diteliti sesuai dengan bidang fokus amatan penelitian. Hal ini
dimaksudkan tidak untuk menyederhanakan penelitian namun menguatkan
penelitian pada fokus bidang amatan tertentu.
4) Perumusan Masalah
Memuat mengenai pernyataan permasalahan yang akan diteliti dan
dapat diteliti (researchable) sesuai dengan fokus bidang amatan.
Perumusan masalah tidak harus selalu menggunakan kalimat tanya namun
dapat berupa pernyataan yang mencerminkan masalah penelitian.
Perumusan masalah juga tidak selalu mencerminkan jumlah hipotesis
dalam penelitian, namun seharusnya permasalahan pada fokus bidang
amatan. Perumusan masalah yang baik seharusnya:
a). Memiliki nilai penelitian: nilai keaslian dan atau kejelasan acuan,
sesuai dengan tujuan penelitian, merupakan hal yang penting dan patut
diteliti, dan terdapat kemungkinan untuk pembuktian secara empiris.
b). Dapat dilaksanakan karena didukung oleh data empiris.
5) Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian tidak semata-mata mengganti kalimat tanya
dalam perumusan masalah menjadi kalimat pernyataan. Tujuan penelitian
seharusnya mencerminkan arah penelitian dan hasil yang ingin dicapai,
yang selanjutnya akan mengarah kepada manfaat penelitian. Tujuan
penelitian harus spesifik dan akurat.
Manfaat penelitian dapat dipisahkan menjadi manfaat teoritis dan
manfaat praktis. Manfaat teoritis berkaitan dengan manfaat pada teori dan
14atau perkembangan ilmu yang disesuaikan dengan fokus bidang amatan,
dan selanjutnya meluas pada keilmuan secara umum. Manfaat praktis
mencerminkan manfaat hasil penelitian bagi para pengguna yang dalam
hal ini misalnya praktisi (manajer, pemegang saham dan lainnya) dan
pemerintah sebagai regulator.
6) Pengorganisasian Penulisan
Bagian ini memuat mengenai alur penulisan atau urutan penulisan,
dimulai dari latar belakang sampai dengan bagian penutup dari isi karya
ilmiah. Bagian ini untuk memudahkan pembaca mengetahui urutan
penulisan penelitian.
b. Bab II Kajian/Telaah Pustaka
1) Kajian/Telaah Pustaka & Pengembangan hipotesis
Bagian inimemuat mengenai landasan teori umum mengenai latar
belakang umum sesuai dengan bagian latar belakang, dan selanjutnya
mengerucut kepada fokus bidang amatan. Bagian ini dapat dipecah-pecah
menjadi sub-bagian sesuai dengan permasalahan penelitian. Telaah
pustakatidak merupakan potongan-potongan teori, konsep ataupun
argumentasi dari berbagai sumber, namun haruslah merupakan pemikiran
analitis dan kritis dari peneliti, dengan menggunakan argumentasi peneliti
sendiri yang selanjutnya didukung oleh teori, konsep maupun bukti
empirik penelitian sebelumnya. Telaah pustaka dimulai dari telaah umum
dan menuju kepada telaah khusus pada permasalahan penelitian.
Argumentasi yang disajikan selanjutnya diarahkan kepada
hipotesis yang akan diuji. Hipotesis hendaknya fokus pada permasahalan
yang ingin dipecahkan oleh penelitian. Hipotesis berupa kalimat
pernyataan yang mencerminkan dugaan atau jawaban sementara terhadap
permasalahan, dan masih harus dibuktikan kebenarannya.
Pada bagian ini, peneliti dapat memisahkan penulisan per hipotesis
dengan mencantumkan terlebih dahulu argumen, dukung teori, konsep,
dan atau bukti empirik. Selanjutnya disampaikan mengenai hipotesis atau
dugaan awal peneliti. Hipotesis haruslah fokus menunjukkan arah,
hubungan, atau pengaruh, termasuk didalamnya dugaan mengenai kuat
atau lemahnya arah, hubungan atau pengaruh. Hipotesis dapat dipisahkan
antara hipotesis mayor dan mkinor, ataupun peneliti langsung
memfokuskan kepada hipotesis minor, dan menyajikan hipotesisi mayor
pada bagian argumen, dan telaah pustaka.
Bilama penelitian merupakan suatu pembuktian sekuensial yang
meliputi kondisi seharusnya (necessary) dan kondisi mencukupi
(sufficient) maka masing-masing hipoteisi yang mencerminkan kondisi
tersebut harus disajikan. Namun bila penelitian secara ekplisit hanya
meneliti kondisi mencukupi saja, sedangkan kondisi seharusnya berbasis
15kepada teori, konsep, dan atau penelitian sebelumnya, maka cukup
disajikan hipotesis untuk kondisi mencukupi saja.
Guna memudahkan pemahaman pembaca maka peneliti dapat
menyajikan pula gambar yang mencerminkan variabel yang akan diujikan
sesuai dengan hipotesis termasuk didalamnya arah, hubungan atau
pengaruh antar variabel.
2) Bagan Alur Berpikir
Bagai mahasiswa S1 maka bagan alur mencerminkan penjelasan
berupa bagan mulai dari latar belakang, permasalahan, sampai dengan
hipotesis penelitian. Bagian ini digunakan untuk memudahkan mengetahui
alur pemikiran peneliti.
3) Hipotesis
Bagian hipotesis ini merupakan cuplikan dari hipotesis pada bagian
telaah pustaka dan pengembangan hipotesis. Bagian ini digunakan untk
memudahkan bagi pembaca mengetahui hipotesis yang diuji oleh
penelitian ini.
c. Bab III Metode Penelitian
1). Jenis Penelitian
Penelitian Kuantitatif atau Positivism Paradigm atau Mainstream
merupakan penelitian yang menitikberatkan pada pembuktian hipotesis,
dan pemahaman teori melalui pembuktian/tes statistik, sehingga lebih
mengarah pada hasil jeneralisasi, dan menjelaskan fenomena secara
terukur. Jenis penelitian kuantitatif antara lain exploratory, descriptive,
atau causal research.
2). Variabel dan definisi operasional
Variabel yang digunakan dalam penelitian diidentifikasikan namanamanya dan dalam definisi operasional variabel tersebut diidentifikasikan
cara mengoperasikannya atau cara perhitungannya (rumus bila tersedia).
3). Jenis dan Sumber Data
Berisikan informasi data yang digunakan (primer atau sekunder), sumber
memperoleh data tersebut, dan jenis ukuran data misalnya skala nominal,
ordinal, interval, atau rasio.
4). Populasi dan Sampel
Karakteristik dan batasan populasi harus ditentukan oleh peneliti, serta
dijelaskan metode pengambilan sampel.
5). Prosedur Pengumpulan Data
Bagian ini menjelaskan prosedur pengumpulan data misalnya melalui
observasi, kuesioner, wawancara, survei, dan data sekunder.
6). Metode Pengolahan Data
Menggunakan metode Statistik Deskriptif dan atau statistik inferensial.
Teknik analisis yang digunakan harus sesuai dengan model analisis yang
telah dibuat, dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis.
16d. Bab IV Hasil Penelitian
Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik,
foto, atau bentuk lain yang ditempatkan berdekatan dengan pembahasan agar
memudahkan pembaca mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini
sebaiknya dikemukakan bahwa hasil penelitian dapat dijumpai pada daftar dan
gambar yang disebutkan nomornya pada alinea pertama tersebut. Narasi
didalam hasil penelitian memuat uraian makna apa yang ada dalam tabel
maupun gambar. Hasil penelitian dalam bentuk tabel dan gambar bukan
dibahas tetapi dibunyikan maknanya saja.
e. Bab V Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan adalah penjelasan detail mengapa hasil penelitiannya
seperti itu dengan menggunakan bahasa penulis dan mengkaitkannya dengan
penelitian lain apakah hasil penelitiannya bertentangan atau mendukung
penelitian lainnya. Suatu hal yang patut diperhatikan adalah pembahasan yang
diberikan haruslah bersifat komprehensif dan mampu menjelaskan
permasalahan penelitian yang ada, dan tidak keluar dari konteks yang ada
dalam tujuan penelitian.
f. Bab VI Konklusi, Implikasi dan Rekomendasi
1). Konklusi
Konklusi merupakan pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan pada
hasil pembahasan dan mampu menjawab pertanyaan penelitian.
2). Implikasi
Implikasi berisikan dampak dari temuan penelitian secara teoritis, dan atau
praktis. Implikasi yang baik harus mencerminkan manfaat penelitian atau
kontribusi penelitian.
3). Rekomendasi
Berisikan saran-saran kepada pihak eksternal peneliti, misalnya badan
usaha, masyarakat, dan atau pembuat kebijakan yang terkait dengan
temuan penelitian. Pada rekomendasi juga dapat ditambahkan hal-hal yang
kiranya merupakan keterbatasan penelitian (setelah merujuk kepada hasil
penelitian) yang sekiranya bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
2. Penelitian Berbasis Pendekatan Kualitatif
Format penulisan kualitatif (non-mainstream) jauh lebih bebas dan
fleksibel dari pada format penulisan mainstream. Bentuk yang disajikan dibawah
ini adalah salah satu bentuk yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menyajikan
laporan penelitiannya. Namun hal ini tidak membatasi kreativitas penulis untuk
menyajikan laporan penelitian dalam format lainnya, asalkan laporan ditulis
dengan rasional dan sistematis serta mengikuti karakteristik dari penelitian non-
17mainstream. Salah satu format yang dapat digunakan mahasiswa sebagai acuan
disajikan dibawah ini.
a. Bab I Pendahuluan
1). Latar Belakang,
Pada bagian ini berisi pernyataan mengenai penelitian yang diamati oleh
penulis (pertanyaan-pertanyaan yang melatarbelakangi dilakukannya
penelitian ini), serta alasan yang membenarkan (justification) bahwa
penelitian ini penting dan perlu dilakukan. Pada latar belakang ini juga
dijelaskan aspek situasional yang akan diteliti (definitions), mengingat
penelitian non-mainstream sangat memperhatikan faktor konstektual.
2). Tujuan dan Manfaat Penelitian,
Pada bagian ini berisi kontribusi utama berupa tujuan dan manfaat
penelitian. Kata kunci pada Research question di penelitian
nonmainstream lazimnya adalah: menemukan (Discover) untuk grounded
theory; menjelaskan atau mencari pemahaman (explain or seek to
understand) untuk ethnography; menggambarkan pengalaman (describe
the experience) untuk phenomenology, dan menggali suatu proses (explore
a process) untuk studi kasus/case study.
3). Fokus dan Keterbatasan, pada bagian ini berisi Fokus (Delimitations)
dan keterbatasan (Limitations) dari penelitian ini. Fokus menunjukkan inti
yang merupakan bagian penting penelitian yang diteliti (dalam bahasa
penelitian mainstream disebut pembatasan masalah), sedangkan
keterbatasan menunjukkan pada potensi kelemahan utama yang ada dalam
penelitian (dalam bahasa penelitian mainstream disebut keterbatasan
penelitian).
4). Paradigma
Bab ini berisi deskripsi kritis tentang cara pandang atau pola yang akan
digunakan sebagai acuan analisis dalam penelitian ini. Pada bagian ini
secara ringkas harus alasan penggunaan paradigma tersebut. Sub-bab ini
perlu disajikan untuk level strata 1.
b. Bab II Metode Penelitian
1). Jenis Penelitian
Bagian ini menjelaskan jenis penelitian yang akan dipergunakan.
Penelitian non-mainstream yang paling sering dipergunakan dalam ilmu
sosial khususnya manajemen adalah Ethnographies, Grounded Theory,
dan Phenomenological studies dan case study.
Pada ethnographies didefinisikan sebagai penelitian suatu
lingkungan yang utuh melalui suatu lingkungan dasar tertentu yang
dilakukan berdasarkan suatu aturan tertentu pada periode waktu yang
cukup panjang untuk mendapatkan data melalui observasi (Wallen dan
Fraenkel, 1991 dalam Creswell, 1994). Grounded Theory situasi dimana
peneliti berusaha menurunkan sebuah teori dengan menggunakan berbagai
18tahapan dalam pengumpulan data dan menyeleksi serta menghubungkan
katagori-katagori informasi (Strauss dan Corbin, 1990). Phenomenological
studies didefinisikan sebagai penelitian yang berfokus kepada suatu
pengalaman manusia yang diteliti dengan deskripsi detail dari sekelompok
individu yang diteliti.. Sedangkan case study didefinisikan sebagai
aktivitas dimana penelitian ini mengeksplorasi satu entitas atau satu kasus
yang dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan dengan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode
waktu tertentu (Merriam 1988 dalam Creswell, 1994).
2). Prosedur Pengumpulan Data
Pada bagian ini penelitian menjelaskan:
a) Jenis data
Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian terdiri dari primer
dan/atau sekunder. Lazimnya penggunaan data primer dalam
penelitian kualitatif berupa semantik seperti kata-kata, frasa, klausa,
kalimat dan paragraf.
b) Teknik pengambilan sampel
Dalam memilih sampel penelitian kualitatif menggunakan teknik non
probabilitas. Pada penelitian kualitatif tidak ditujukan untuk menarik
kesimpulan suatu populasi melainkan untuk mempelajari karakteristik
yang diteliti, baik individu maupun kelompok sehingga keberlakuan
hasil penelitian tersebut hanya untuk individu atau kelompok yang
sedang diteliti. Konsekuensi dari dasar pemikiran tersebut ialah
pemilihan sampel tidak bergantung pada kuantitas tetapi lebih pada
kualitas individu yang akan diteliti yang disebut sebagai informan.
Banyak sedikitnya individu yang akan digunakan untuk menjadi
informan dalam penelitian kita tergantung pada cakupan masalah
penelitian yang akan dilakukan.
c) Cara pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan melalui teknik direct/nondisguised
seperti focus group dan depth interview, atau melalui projective
techniques seperti association techniques, completion techniques,
construction techniques maupun expressive techniques.
3). Metode Pengolahan Data
Pada bagian ini dijelaskan teknik yang digunakan untuk menganalisis data
yang bersifat semantik dengan menggunakan prosedur coding. Prosedur
coding dimulai dari
a). Open Coding yaitu Proses memilah, menguji, membandingkan, dan
menggolongkan data. Pada open coding, peneliti memberikan nama
dan katagorisasi dari fenomena yang ada. Pemberian nama / coding
diserahkan pada peneliti.
19b). Axial coding yaitu Prosedur yang menempatkan data yang sudah ada
pada suatu kategori baru dengan membuat suatu hubungan antar
kategori yang sudah ada. Perbedaannya dengan open coding, pada
open coding masih banyak katagori yang diidentifikasi, sedangkan
axial mulai mengelompokannya dengan membuat spesifikasi pada
katagori.
c). Selective Coding yaitu Proses pemilihan kategori utama yang
berhubungan dengan kategori yang sudah ada, melakukan validasi
terhadap hubungan tersebut, dan menentukan kategori yang
membutuhkan penjelasan dan pengembangan lebih lanjut. Bila axial
coding mengelompokkan dengan membuat spesifikasi pada katagori,
maka pada selective coding peneliti mulai menghubungkan antar
katagori.
c. Bab III Temuan, Interpretasi dan Konseptualisasi
Bagian ini berisikan deskripsi kritis terhadap masyarakat atau badan usaha
atau keadaaan (social setting) dimana penelitian ini dilakukan. Analisis dan
sintesis terhadap data yang telah dikumpulkan, dikomparasi terhadap teori
yang ada saat ini.
d. Bab IV Ringkasan Temuan
Bagian ini berisi ringkasan temuan, dimana temuan ini lazimnya berupa
proposisi. Selain itu juga diberikan rekomendasi penelitian lanjutan. Perlu
diingat ketika memberikan rekomendasi pada masyarakat/badan usaha bahwa
penelitian non-mainstream memiliki keterbatasan dalam generalisasi hasil
penelitian, sehingga sebelum memberikan rekomendasi pada
masyarakat/badan usaha dianjurkan untuk dilakukan penelitian lanjutan
berupa penelitian mainstream.
C. Bagian Isi Karya Ilmiah Berbasis Nir Penelitian
Karya ilmiah berbasis nir penelitian tidak menggunakan tahapan baku dari metode
penelitian.
1. Internship/magang
a. Bab I Pendahuluan
1) Latar Belakang
Latar belakang memuat penjelasan mengenai alasan-alasan
pemilihan masalah/topik obyek kerja praktik lapangan (KPL) yang
dipandang menarik. Pengungkapan kebutuhan tersebut hendaknya
didukung oleh fakta yang relevan, dapat berupa hasil diskusi dengan pihak
berwenang dari obyek studi dan atau berupa data.
202) Ruang Lingkup Masalah
Menjelaskan cakupan kerja praktik yang akan dilakukan pada obyek
yang dipilih. Ruang lingkup dari kerja praktik disesuaikan dengan
peminatan yang diambil oleh mahasiswa.
3) Tujuan dan Manfaat
Pada bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan dan manfaat yang
ingin dicapai.
4) Pengorganisasian Penulisan
Bagian ini akan menggambarkan keseluruhan laporan praktik kerja
lapangan yang telah dilakukan.
b. Bab II Kajian/Telaah Pustaka
Pada bab ini, penulis mengemukakan konsep dan atau teori yang
menjadi landasan pokok yang dipergunakan dalam menjelaskan kerja praktik
yang dilakukannya.
c. Bab III Gambaran Objek Badan Usaha (Judul Bisa ditulis dengan nama
badan usaha)
Bab ini berisi gambaran umum obyek studi, meliputi sejarah singkat, bidang
usaha, struktur organisasi, dan data/informasi yang relevan dengan kerja
praktik yang dilakukan Selain itu, bab ini juga menguraikan langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam proses kerja praktik tersebut.
d. Bab IV Laporan Hasil Kerja Praktik
Bab ini memuat hasil kerja praktik dan pembahasan secara terpadu.
a. Hasil kerja praktik dapat disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik,
foto, atau bentuk lain yang ditempatkan berdekatan dengan pembahasan
agar memudahkan pembaca mengikuti uraian. Pada alinea pertama bab ini
sebaiknya dikemukakan bahwa hasil kerja praktik dapat dijumpai pada
daftar dan gambar yang disebutkan nomornya pada alinea pertama
tersebut.
b. Pembahasan dari hasil kerja praktik merupakan penjelasan teoritik, baik
secara kualitatif maupun kuantitatif, atau secara statistis. Hasil kerja
praktik juga dapat dibandingkan dengan hasil kerja praktik terdahulu yang
relevan.
e. Bab V. Ringkasan dan Rekomendasi
Ringkasan yang dimaksud di sini memuat hasil kerja praktik beserta ringkasan
pembahasannya. Sedangkan rekomendasi berisi harapan penulis terhadap
perbaikan yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan kinerja organisasi..
2. Desain
21Rancangan merupakan kegiatan manusia untuk menuangkan ide atau
gagasan dengan segala kreativitasnya untuk diwujudkan menjadi kenyataan.
Pembuatan rancangan didasarkan pada dua hal pokok, yaitu pengalaman empiris
yang memberi gambaran tentang keadaan dunia nyata yang tidak sesuai dengan
keadaan yang diinginkan dan penguasaan pengetahuan teoretis yang mengilhami
sebuah rancangan yang diperkirakan akan memberikan manfaat berupa perubahan
dan pembaruan terhadap keadaan nyata yang ada. Rancangan dapat mengambil
dua bentuk pokok, yaitu merancang sesuatu yang sebelumnya tidak ada,
selanjutnya disebut dengan istilah rancangan (desain), dan memperbarui
rancangan yang sudah ada agar lebih baik, selanjutnya disebut dengan istilah
rancang ulang (redesain).
Skripsi berbasis rancangan diawali dengan membuat rerangka rancangan
yang mempersoalkan tiga hal penting sebagai langkah awalnya, yaitu topik atau
pokok bahasan, konsep-teori yang akan menjadi dasar perancangan, dan obyek
yang akan dijadikan target perancangan. Selanjutnya, penulis mengembangkan
alur berpikir menyeluruh yang akan dituangkan dalam rerangka rancangan yang
akan menjadi dasar penulisan skripsinya. Walaupun skripsi berbasis rancangan
belum mencapai tahap implementasi, namun obyektivitasnya sebagai sebuah
karya tulis ilmiah tetap harus dipertahankan. Jadi, setelah rancangan selesai, maka
rancangan tersebut harus diverifikasi atau diuji. Pengujian bisa dilakukan dengan
berbagai cara sesuai dengan kebutuhan. Sebagai contoh, sebuah rancangan iklan
bisa diuji melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang menjadi target
iklan tersebut dan bisa dilengkapi dengan pendapat yang diberikan oleh perancang
iklan pada biro iklan tertentu. Sebuah rancangan sistem kompensasi misalnya,
dapat diuji dengan cara melakukan presentasi dalam forum rapat yang dihadiri
para pejabat yang berwenang (dilampiri notulensi rapat) untuk mendapatkan
masukan berupa persetujuan atau koreksi terhadap rancangan yang diusulkan.
Apabila ada koreksi, penulis mempertimbangkan secara seksama untuk membuat
revisinya. Semua bukti otentik yang diperoleh penulis dalam melakukan
verifikasi, seperti daftar hadir peserta rapat dan notulen rapat, harus dilampirkan
dalam skripsi.
a. Bab I Pendahuluan
1). Latar Belakang
Latar belakang skripsi berbasis rancangan berisi alasan perlunya dilakukan
rancangan, dalam arti memang ada kebutuhan terhadap sebuah rancangan
oleh obyek studi. Pengungkapan kebutuhan tersebut hendaknya didukung
oleh fakta yang relevan, bias berupa hasil diskusi dengan pihak berwenang
dari obyek studi dan atau berupa data.
2). Identifikasi Masalah
Masalah obyek yang dimaksud di sini adalah kebutuhan dari obyek studi
terhadap sebuah rancangan. Kebutuhan ini bisa bersifat menyeluruh atau
parsial.
3). Ruang Lingkup Masalah
22Mengingat kebutuhan dari obyek studi terhadap rancangan bisa bersifat
menyeluruh atau parsial, maka penulis harus menegaskan batasan-batasan
atau ruang lingkup rancangannya.
4). Perumusan Masalah
Masalah obyek adalah adanya kebutuhan terhadap sebuah rancangan
tertentu, tetapi obyek studi memiliki kendala sumberdaya untuk
melakukan pembuatan rancangannya sendiri. Dengan demikian, obyek
studi membuka diri untuk menerima tawaran dari pihak lain dalam
pembuatan rancangan yang dibutuhkannya.
5). Tujuan dan Manfaat Studi
Penulis mengemukakan hasil akhir yang ingin diraih dalam pembuatan
rancangan tersebut serta manfaatnya bagi obyek studi secara spesifik dan
eksplisit.
6). Pengorganisasian Penulisan
Penulisan skripsi berbasis rancangan diorganisasikan secara sistematis
dengan membagi tulisan ke dalam beberapa bab (jumlah bab tidak diatur
secara khusus, jadi disesuaikan dengan kebutuhan penulis) berikut uraian
ringkas setiap babnya, sehingga pembaca bisa mengikuti alur berpikir
penulis dengan mudah.
b. Bab II Kajian/Telaah Pustaka
Pada bab ini, penulis mengemukakan konsep dan atau teori yang
menjadi landasan pokok terbentuknya sebuah rancangan berikut prosedur atau
langkah-langkahnya secara teoretis.
c. Bab III Gambaran Objek Badan Usaha (Judul Bisa ditulis dengan nama
badan usaha)
Bab ini berisi gambaran umum obyek studi, meliputi sejarah singkat, bidang
usaha, struktur organisasi, dan data/informasi yang relevan dengan pembuatan
rancangan. Selain itu, bab ini juga menguraikan langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam proses pembuatan rancangan.
d. Bab IV Hasil Rancangan
Bab IV dari skripsi rancangan mengemukakan tentang pelaksanaan
pembuatan rancangan sesuai prosedur/langkah-langkah yang telah ditetapkan
pada bab III, hasil rancangan awal yang akan dipresentasikan dalam forum
rapat yang dihadiri oleh para pejabat yang berwenang, rancangan final (yang
sudah direvisi), dan pembahasannya.
e. Bab V. Ringkasan dan Rekomendasi
Ringkasan yang dimaksud dalam bab ini memuat prosedur dan hasil
rancangan final. Sedangkan rekomendasi berisi harapan penulis terhadap
implementasi rancangannya di waktu yang akan datang, karena rancangan
tersebut mengandung manfaat yang bernilai bagi obyek studi.
233. Aplikasi
Aplikasi/implementasi adalah penerapan pengetahuan teoretis tertentu di
dunia nyata (dunia bisnis) dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik
daripada sebelumnya. Dalam praktiknya, aplikasi hampir sama dengan evaluasi,
karena data yang digunakan untuk diterapkan pengetahuan teoretis tertentu adalah
data masa lalu. Hal ini terpaksa dilakukan, dengan pertimbangan bahwa obyek
studi belum tentu bersedia mengaplikasi pengetahuan teoretis tersebut dalam
bisnisnya, atau kalaupun bersedia belum tentu diterapkan dalam waktu cepat,
sehingga hal ini bisa menghambat waktu penyelesaian studi peneliti.
Sama halnya dengan skripsi-skripsi nir-penelitian lainnya, pada skripsi
berbasis hasil aplikasi/implementasi juga diawali dengan membuat rerangka
aplikasi/implementasi dengan tetap mempersoalkan tiga hal pentingsebagai
langkah awalnya, yaitu topik atau pokok bahasan, konsep dan atau teori yang
akan dijadikan dasar aplikasi/implementasi, dan obyek studi yang akan dijadikan
sasaran aplikasi/implementasi. Selanjutnya, penulis mengembangkan alur berpikir
mnyeluruh yang akan dituangkan dalam rerangka aplikasi/implementasi yang
akan menjadi dasar penulisan skripsinya. Untuk menjamin obyektivitas skripsi
berbasis aplikasi/implementasi, penulis melakukan perbandingan keadaan obyek
studi antara sebelum dan sesudah diterapkannya pengetahuan teoretis tertentu.
Hasil penerapan pengetahuan teoretis ini tidak selalu sesuai dengan yang
diharapkan penulis, dalam arti hasil yang diperoleh tidak selalu lebih baik
daripada keadaan sebelumnya, tetapi penulis tetap harus melaporkannya
sebagaimana adanya dengan disertai penjelasan logis terhadap hasil yang
diperoleh tersebut.
a. Bab I Pendahuluan
1). Latar Belakang
Latar belakang skripsi berbasis aplikasi/implementasi berisi alasan
perlunya dilakukan aplikasi/implementasi, dalam arti memang ada
kebutuhan terhadap aplikasi/implementasi oleh obyek studi.
Pengungkapan kebutuhan tersebut hendaknya didukung oleh fakta yang
relevan, bias berupa hasil diskusi dengan pihak berwenang dari obyek
studi dan atau berupa data
2). Identifikasi Masalah
Masalah obyek yang dimaksud di sini adalah adanya kesenjangan antara
keadaan senyatanya dengan keadaan yang diharapkan oleh obyek studi,
sehingga perlu diterapkan pengetahuan teoretis tertentu yang diharapkan
bisa memberikan solusinya. Masalah yang dihadapi oleh obyek studi bias
bersifat menyeluruh atau parsial.
3). Ruang Lingkup Masalah
Mengingat masalah yang dihadapi oleh obyek studi bisa bersifat
menyeluruh atau parsial, maka penulis harus menegaskan batasan-batasan
atau ruang lingkup aplikasi/implementasinya.
244). Perumusan Masalah
Masalah obyek studi adalah kesenjangan antara antara keadaan yang
senyatanya dengan keadaan yang seharusnya, sehingga ada kebutuhan
terhadap aplikasi/ implementasi pengetahuan teoretis tertentu. Masalah
hendaknya dirumuskan secara eksplisit.
5). Tujuan dan Manfaat Studi
Di sini, penulis mengemukakan hasil akhir yang ingin diraih dari
melakukan penerapan pengetahuan tertentu serta manfaatnya bagi obyek
studi.
6). Pengorganisasian Penulisan
Penulisan skripsi berbasis aplikasi/implementasi diorganisasikan secara
sistematis dengan membagi tulisan ke dalam beberapa bab berikut uraian
ringkas setiap babnya, sehingga pembaca bias mengikuti alur berpikir
penulis dengan mudah.
b. Bab II Kajian/Telaah Pustaka
Pada bab ini, penulis mengemukakan konsep dan atau teori yang menjadi
landasan pokok aplikasi/implementasi yang akan dilakukan.
Aplikasi/implementasi seringkali berupa metode/teknik/cara, sehingga
pembahasan bagian ini harus dilakukan secara tuntas berikut
asumsi/persyaratan yang harus dipenuhi serta kelebihan dan kekurangannya,
sehingga pada saat dilakukan penerapannya nanti tidak ada lagi masalah yang
menghambat pelaksanannya.
c. Bab III Gambaran Objek Badan Usaha (Judul Bisa ditulis dengan nama
badan usaha)
Bab ini berisi gambaran umum obyek studi, meliputi sejarah singkat, bidang
usaha, struktur organisasi, dan data/informasi yang relevan dengan
aplikasi/implementasi yang akan dilakukan. Selain itu, bab ini juga
menguraikan metode/teknik atau cara yang akan
diaplikasikan/diimplementasikan secara operasional.
d. Bab IV Hasil Implementasi
Pada bab IV ini, penulis mengemukakan data yang akan digunakan, hasil yang
senyatanya, hasil aplikasi/implementasi pengetahuan tertentu, komparasi
antara hasil yang senyatanya dengan hasil aplikasi/implementasi, dan
pembahasan atas hasil yang ditemukan.
e. Bab V. Ringkasan dan Rekomendasi
Ringkasan yang dimaksud di sini memuat hasil aplikasi/implementasi dan
komparasinya dengan hasil yang senyatanya beserta ringkasan
pembahasannya. Sedangkan rekomendasi berisi harapan penulis terhadap
25aplikasi/implementasi pengetahuan teoretis tersebut di waktu yang akan
datang dengan mengungkapkan kelebihan-kelebihannya bagi obyek studi.
D. Bagian Akhir Karya Ilmiah
Bagian akhir dari suatu karya ilmiah terdiri dari referensi dan lampiran
1. Referensi
Referensi disajikan pada halaman baru, dengan judul referensi diketik
dengan huruf kapital tebal. Standar penulisan referensi disajikan dengan urutan:
1. Nama pengarang diakhiri dengan tanda koma,
2. Tahun publikasi diakhiri dengan tanda koma,
3. Judul artikel atau judul buku yang diakhiri dengan tanda koma, dan
4. Penerbit diakhiri dengan tanda titik.
Daftar pustaka disusun berdasarkan urut abjad. Format penulisan daftar
pustaka bila lebih dari 1 baris, maka barus kedua dan selanjutnya harus masuk
kedalam sejauh 5 ketukan dan berspasi 1. Jarak spasi antar pustaka adalah 2 spasi.
Pencantuman huruf italics pada pustaka disesuaikan dengan sumbernya
sebagaimana yang tercantum dibawah ini.
Aturan tentang penulisan nama keluarga diatur sebagai berikut:
a. Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang
ditulis atau nama yang biasa dikenal dalam publikasi ilmiah.
Contoh: Ivonne Murhadi ditulis Murhadi, I.; atau Putu A. Mahadwartha ditulis
Mahadwartha, P.A.
b. Nama orang Barat, ditulis dari nama keluarga yang terletak dibelakang.
Contoh : Philip Kotler maka ditulis Kotler, P.
c. Nama orang Tionghoa bila terdiri dari 3 nama terpisah, maka nama pertama
adalah menunjukkan nama keluarga.
Contoh : Tjoa Siu Mee maka ditulis Tjoa, S.M.
d. Jika nama orang Tionghoa terdiri dari 3 nama dengan 2 nama memakai garis
penghubung, maka kedua nama yang dihubungkan adalah nama diri, bukan
nama keluarga.
Contoh : Hwa-wee Lee maka ditulis Lee, H.
e. Apabila ragu-ragu nama penulis boleh ditulis lengkap.
Pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka seharusnya merupakan
sumber penulisan yang diacu oleh penulis yang ditunjukkan sitasi yang
dicantumkan dalam teks. Variasi dalam penulisan karena ada perbedaan dalam
sumber pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, artikel jurnal ilmiah, kumpulan
beberapa tulisan (prosiding), skripsi/tesis/disertasi, pustaka berupa working paper,
pustaka berupa buletin dimana nama penulis adalah instansi, pustaka berupa surat
kabar dan pustaka yang diambil dari internet selain jurnal.
26a. Referensi Berupa Buku Teks
Contoh:
Brealey, R.A., dan S.C. Myers, 2003, Principles of Corporate Finance, 7
th
edition, Mc Graw Hill.
b. Referensi Berupa Artikel Jurnal Ilmiah
Contoh:
Dong, M., C. Robinson dan C. Veld, 2005, Why Individual Investors want
Dividends, Journal of Corporate Finance, Vol. 12: 121-158.
Crutchley, C.E., M.R.H. Jensen., J.S. Jahera. Jr., dan J.E. Raymond, 1999,
Agency Problems and The Simultaneity Decision Making The Role of
Institusional Ownership, International Review Of Financial Analysis,
Vol 8: 2.
c. Referensi Berupa Prosiding
Contoh:
Murhadi, W.R., 2007, Analisis Faktor-faktor Stress di Tempat Kerja Pada
Organisasi Jasa, Proc. The First National Conference: Toward a new
Indonesia Business Architecture, UWM, p. 12-22.
d. Referensi Berupa Skripsi/Thesis/Disertasi
Contoh:
Murhadi, W.R., 2007, Studi Kebijakan Deviden: Anteseden dan Dampaknya
terhadap Harga Saham, Disertasi, Universitas Brawijaya
e. Referensi Berupa Working Paper
Contoh:
Skinner, D.J., 2006, The Evolving Relation between Earning, Dividend and
Stock Repurchase, Working Paper, University of Chicago Graduate
School of Business.
f. Referensi Berupa Buletin dengan Penulis Instansi
Contoh:
Biro Pusat Statitisk, 2006, Indonesia Dalam Angka, BPS, p.20-25
UNEP, 2003, United National Environment Program: Environmental Data
Report: 2002-2003, Blackwell Publisher Oxford.
g. Referensi Berupa Surat Kabar
Contoh:
Prasetyo, A.A., 2008, Satu Bedug Banyak Penabuh, Harian Kontan, 23
Fenruari 2008, p.1 (Catatan: nama penulis di koran jelas)
27Prs, 2008, Satu Bedug Banyak Penabuh, Harian Kontan, 23 Fenruari 2008,
p.1 (Catatan: nama penulis di koran berupa inisial)
h. Referensi yang diambil dari Internet selain Jurnal
Contoh:
www.ncsu.edu/wrri/reports/report187.html diunduh pada tanggal 28 May
2007
2. Daftar Lampiran
Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi
untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama Skripsi. Judul
Lampiran harus diberi nomor urut berupa angka Arab.
28
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar