Selasa, 27 September 2011

Membaca Peluang Usaha


Melihat peluang usaha mungkin hal yang membingungkan bagi seseorang yang baru ingin memulai usaha, selain modal sebelum membuka usaha. Membaca peluang bisnis bukan lah terletak dari jam terbang atau lama kita memperhatikan hal untuk melihat peluang suatu usaha.
Pertama-tama kita harus teliti dahulu konsep dari melihat peluang usaha. Apa yang kita inginkan dari melihat peluang usaha atau peluang bisnis, jenis bisnis atau usaha untuk kita tekuni. Semua orang yang ingin berbisnis pasti akan mencari keuntungan, namun untuk melihat peluang bisnis tidak sekedar untuk memperoleh jenis bisnis atau usaha yang kita tekuni untuk memperoleh keuntungan. Untuk melihat peluang bisnis, kita harus melihat beberapa aspek berikut ini:
1.      Jenis Usaha. Maksud dari jenis usaha ini adalah jenis usaha bersifat tren, bersifat intuisi atau juga bersifat lainnya. Sebagai wirausahawan seseorang harus mempunyai Visi dan Misi. Jika usaha itu bersifat tren  usaha ini tidak akan berlangsung lama setelah bergantinya tren jaman, namun usaha ini akan mempunyai prospek saat tren itu menjadi top topik jaman itu. Jika usaha bersifat intuisi atau dengan kata lain adalah obsesi, sebaiknya dipikirkan ulang dan buat suatu hal yang unik dan berbeda.
2.      Produk. Selain sifat jenis usaha, seseorang juga harus melihat produk yang pasarkan. Teliti dan kaji baik-baik karena akan mendapatkan keuntungan hanya dari produk yang terjual. Apakah produknya cepat habis sehingga pelanggan mempunyai traffic atau perputaran omzet yang banyak.
3.      Target Pasar. Produk bisa terjual jika terdapat pasar yang mana produk itu akan terjual di dalamnya. Tentukan pasar, atau tempat entah itu kota lain, pulau lain, bahkan ekspor ke negara lain jika perlu agar produk itu terjual.
4.      Usaha Di Sekitar. Jika sudah menemukan jenis usahanya, kita harus melihat satu aspek lagi yaitu melihat usaha di sekitar. Banyaknya pesaing mengakibatkan produk tersebut kurang terjual, bahkan yang mengerikan adalah tidak terjualnya produk tersebut. Kita harus melihat para pesaing dan kita harus yakin kita akan berhasil, terlebih kita harus mencobanya.
Setelah melihat 4 aspek penting untuk melihat peluang usaha tadi, kita bisa yakin menentukan jenis usaha yang akan kita tekuni. Jika kita merasa tidak yakin dengan jenis usaha yang kita dapatkan, cobalah temukan jenis usaha yang lain.




Rabu, 27 April 2011

perbedaan staf dan worker

Perbedaan Staf dan Worker
Staf adalah seorang pekerja yang sudah menjadi  karyawan tetap pada suatu perusahaan dan  sudah mendapat gaji rutin (bulanan) dan sudah pasti mendapat tunjangan asuransi jiwa dan kesehatan.
Kriteria staf adalah sebagai berikut :
1.  Mereka yang menduduki jabatan Struktural dalam Organisasi perusahaan.
2.  Mereka yang mempunyai kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang terhadap  kebijaksanaan perusahaan.
3.  Mereka yang mendapatkan upah yang lebih besar dari pada pekerja lainnya.
4.  Mereka  yang  mendapat fasilitas yang lebih baikdari pada pekerja lainnya.
Sedangkan worker adalah seorang pekerja yang belum menjadi karyawan tetap dan menjadi pekerja yang berstatus pekerja harian atau system kontrak yang masih mendapat bayaran harian tetapi biasa juga bulanan,itu tergantung kebijakan dari perusahaan. Pekerja juga tidak mendapat tunjangan seperti asuransi jiwa dan kesehatan.
Adapun kriteria worker sebagai berikut :
1.  Memiliki inisiatif pribadi yang kuat.
2.  Memiliki motivasi yang tinggi.
3.  Berorientasi pada aktifitas bukan rutinitas.
4.  Memiliki tanggung jawab tinggi atas pekerjaannya.
5.  Bersinergi dengan baik didalam team.


kenaikan harga jual ban

Kenaikan Harga Karet Dunia, Kerek Harga Jual Ban

Naiknya harga karet sebagai bahan baku utama produk ban kendaraan  bermotor ke level tertinggi US$3 per kg-US$4 per kilogram sejak sebulan terakhir memicu naiknya harga jual ban kendaraan bermotor sampai 10%-15%. Pantauan Suara Merdeka, Selasa (22/2) di beberapa depo ban motor dan mobil di Semarang. Hampir semua harga merek ban baik itu kendaraan roda dua dan roda empat ikut terdongkrak naik. Harga ban mobil merek Bridgestone misalnya, dari Rp 920.000/unit menjadi Rp 930.000/unit, ban Corsa 55 series 205/55 misalnya dari Rp 785.000/unit naik menjadi Rp 789.000/unit, ban Techno Rp 587.000/unit menjadi Rp 597.000/unit, ban Turanza dari Rp 1.285.000/unit menjadi 1.289.000/unit. Sementara harga ban motor merek Corsa dari Rp 90.000/unit menjadi Rp 99.000/unit, ban Federal Rp 76.000/unit menjadi Rp 78.000/unit, Federal race Rp 280.000/unit menjadi Rp 290.000/unit.
''Selama periode tahun 2010 harga ban memang tidak pernah naik. Kenaikkan baru terjadi pada awal Februari ini. Kita baru saja dapat suratnya dari pabrik yang ada di Jakarta. Katanya karena bahan bakunya yang naik, yaitu harga karet dunia dan minyak bumi,'' ungkap Herita pemilik depo ban di Jalan Lamper Tengah. Wanita yang sudah berjualan sejak empat tahun terakhir ini terpaksa menaikkan harga semua merek ban karena harga tingkat distributor di Jakarta sudah naik. Hanya saja waktu kenaikannya saja yang berbeda-beda, kata Herita, dan pengaruh terbesar mungkin lebih dirasakan oleh toko-toko. Semenjak naiknya harga ban, penjualan relatif menurun dibanding biasanya. Dalam sehari, sekitar 7 unit ban mobil dan 20 unit ban motor terjual di depo ban miliknya. Menurut Herita, penjualan justru meningkat saat mendekati Hari Raya Lebaran dan bukan hari-hari biasa.  Sementara itu, Public Relation Manager PT Multistrada Arah Sarana Tbk atau Achilles Corsa Strada Mohamad Zein Saleh mengatakan, kenaikan harga karet mengakibatkan kenaikan harga jual ban merek Achilles hingga sebesar 10-15% pada Februari ini. Meski demikian, pihaknya optimis penjualan ban Achilles Corsa masih terus tumbuh seiring naiknya pasar otomotif di Indonesia. Pada tahun 2011 ini, pihaknya menargetkan mencapai produksi ban motor mencapai 5 juta ban. Sementara produksi ban mobil sebesar 8,5 juta ban. Ada kenaikan produksi sekitar 30% dibanding tahun lalu. Sama halnya dengan Achilles Corsa, Department Manager Sales Department PT Bridgestone Tire Indonesia John Arsyad menyatakan, harga karet alam yang terus menguat telah menyebabkan ongkos produksi ban ikut terkerek naik. Di satu sisi, tegas John, langkah efisiensi yang dilakukan produsen belum berpengaruh secara  signifikan untuk mengurangi beban kenaikan harga bahan baku. Menurut dia, sampai akhir tahun ini. Bridgestone optimistis memproduksi sebanyak 13,8 juta ton ban mobil, dengan rata-rata penjualan per bulan sekitar 1,2 juta ton. Meski harga naik namun permintaan ban oleh pasar domestik dan ekspor masih akan naik signifikan.

My comment is:

I think the skyrocketing price of motor vehicle tires 10% -15%, caused by rising rubber prices as the main raw material products of motor vehicle tires. During the period 2010 never tire prices rise and the new surge in early February this year tire prices are very drastic, for example, tire brand Bridgestone for example, from Rp 920.000/unit to Rp 930.000/unit, Corsa from USD 90.000/unit to Rp 99.000/unit, Federal tire USD 76.000/unit to Rp 78.000/unit. Since the rising price of tires, the relative decline of sales than usual, in a day around 7 units and 20 units of car tires motorcycle tires tires sold in the depot property. However, the Achilles Corsa Corsa tires tetep optimistic sales continued to grow over rising automotive market in Indonesia. In 2011 this, it targets reaching motorcycle tire production reached 5 million tires. While production of 8.5 million tires car tires. There are about 30% production increase compared to last year. For this year we are targeting to sell about 2.5 million and 4 million tires motorcycle tires, but Bridgestone product also incontestably and they are optimistic about the company produces as many as 13.8 million tons of car tires, despite price increases, but demand for tires by the domestic market and exports are still going to rise significantly.